Glitter Words

Kamis, 10 Maret 2011

psychotique (10)

"kamu mau jadi cewe aku zor? Nemenin hari2 aku?" ujar pria botak nan manis itu.
"hah?" zora terbelalak. Apa2an nih si ucup pake nembak gue segala? Pikirnya.
"jawab zor.." ucup menggenggam tangan zora.
"a.. Hm.. Gimana ya.." zora kebingungan.
"please bilang iya."
"aduuhh.. Bener gue gatau." zora mulai memerah.
"aku suka sama kamu zor.. Dari pertama kita chatingan trus ketemu.."
"yaa.. Gimana ya.."
"aku pengen kamu ngasih aku kesempatan."
"hmm.. I.. Iy.. Iya deh" akhirnya zora mengangguk. Ucup bersorak kegirangan.
"makasih ya.. Seneng banget aku.. Sumpah!" matanya berbinar2.

***

pagi2 hpnya bi sudah gedombrengan aja. Mengganggu tidurnya.
"haloo.." jawabnya setengah sadar.
"jangan kemanamana ya,gue kesana nyong." ujar perempuan disebelah sana.
"ini siapa?.." tut..tut..tut.. Teleponnya sudah dimatikan.
"yee.. Siapa sih gak jelas banget" rutuk bi lalu meneruskan tidurnya.

Jam 9, bi masih tidur dengan nyenyak. Badannya seakan ancur. Kemarin dia naik motor kepuncak lalu menemani mamahnya sampai malem dirumah sakit. Benar2 hari ini dia akan tidur sepanjang hari.
"bi.. Banguuunn" suara manja membangunkan bi.
"hah?" bi menoleh, ternyata zora.
"banguuunn!!!" teriak zora kaya nenek2 dikuping bianca.
"iya iya monyet ini bangun" bi duduk ditempat tidurnya tetapi masih tetap memejamkan matanya.
"nah gitu dong" zora tersenyum puas.
"ada pa sih pagi2 ganggu aja" tanya bi yang langsung berjalan menuju kamar mandi didalam kamarnya.
"hihi.. Tau gak nyong?" zora cekikikan sendiri.
Bi membasuh mukanya "gak tau" lalu gosok gigi.
"gue sekarang pacaran sama ucup." zora menutup mukanya dengan bantal "ih bau iler" lalu melemparnya lagi.
"ha? Ang ener woh?" suara bi terdengar tidak jelas karena sambil menggosok giginya.
"bener" tegas zora.
"wah parah lo.. Masa gue tau ujungnya doang?" bi keluar dari kamar mandi dan duduk disebelah zora.
"gue ja kaget."
"yah.. Ntar gue ditinggal deh" ujar bi sedih.
"enggak ko sayang, kamu selalu dihati.. Aw aw aw" zora memeluk bi gemas. Dan mereka tertawa.
"eit tunggu dulu, lo kenapa ga sekolah?" bi baru sadar.
"hmm.. Males" zora melepaskan pelukannya.
Bi hanya mengelus pelan rambut zora.

***

ditempat yang berbeda.
"wah selamet mamen" dio menyalami ucup.
"haha.." tawa ucup.
"sialan, kemaren gue ditolak.. Mana uda belagak gila. Tetep aja ditolak sama bi." dio duduk diatas meja.
"hmm.. Emang sih bi rada susah" ujar ucup.
"yaah.. Yang begini ini yang gue demen sob" dio menjentikkan jarinya. "lah terus si rara pacar lo gimana?"
"pacar gue? Mantan kali" ucup tertawa.
"sadiiisss.. Lo putusin? Emang mau?" tanya dio.
"iya.. Dia gak mau. Tapi bodo amat ah. Gue kan pengennya sama zora."
"tapi kalo gak salah rara sama zora kan satu sekolahan? Ntar kalo rara ngamuk2 ke zora gimana? Lo taulah rara gimana orangnya." dio garuk2 kepala.
"urusan nanti sob." ucup menaikkan sebelah alisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar