Glitter Words

Kamis, 10 Maret 2011

psychotique (5)

Pulang sekolah ,seperti biasa bianca dan zora menuju parkiran untuk mengambil kendaraan nya.
"zor ,gue ga bawa mobil . Bareng ya!"
"iye" jawab zora sambil menggelembungkan permen karetnya.
Tapi mereka berhenti tiba2.
"itu kan dio ya bi?" tanya zora.
"ih mampus gue, tuh anak nekat banget."
"ha?" zora masang tampang bloon.
"semalem tuh dia nelpon katanya mau jemput gue. Gak gue sangka ternyata beneran.." Jelas bi "gue gamau zor, tolongin gue yaaaa.. Please please please" mohon bi memasang wajah superduper melas.
"tenaaaang.."
zora menghampiri dio "hei.." katanya.. Bi mengekor di belakang zora.
"hei juga.." ujar dio ramah.
"ngapain lo?" tanya zora.
"tuh jemput dia" dio memonyongkan bibirnya kearah bianca.
"eh..eh.. Gue gabisa.. Maaf ya gue uda janji sama zora" tolak bi gugup.
Tampak dio kecewa, "yah.. Gabisa ya? Padahal gue pengen ngajak lo temenin gue latian band"
"iya, sorry ya.." jawab bi lagi.
"ah gapapa kok yo, lo ajak aja. Lagian gue gabisa mulangin nih si monyong satu.. Gue pengen belajar kelompok" kata zora membuat bi melotot.
"yang bener?" dio sumringah.
"yoyoy.. Yauda sana pergi duluan.. Gue mau nemuin temen gue.." kata zora senyum licik (tumbuh tanduk)
"yauda deh bye bye zora" kata dio sambil menyeret bianca.
Bianca terpaksa nurut sambil mengutuk zora dalam hati. Awas lu ya zor gue injek2 abis ini.

***

motor sport besutan tiger berwarna kuning itu berhenti disebuah rumah besar yang sudah disulap menjadi studio band.
Bi celingak celinguk kebingungan.
"masuk bi" ujar dio.
Bi pun menuruti. Mereka masuk lalu disambut oleh beberapa orang yg sedang duduk santai mengenakan seragam SMA.
"woooy kemana aja lo lama banget?" tanya cowo yg berambut emo style.
"jemput dulu" dio menaruh helmnya "guys, kenalin nih bianca panggil aja bi." dio memperkenalkan bi kepada teman2nya.
"beni.." kata cowo berambut emo tadi.
"oka.." kata yg satu lagi.
"hei.." ujar cowo selanjutnya yang ternyata adalah ucup. "zora mana?"
"loh dia pulang kali.." kata bi bingung. Apa zora sudah tidak berhubungan lagi sama ucup yah..
"duduk sini bi" kata dio memecah lamunan bi.
Mereka duduk lalu teman2 dio kembali asyik dengan kegiatan masing2.
"bete ya?" kata dio.
"ah enggak ko. Ko gak latihan?"
"masih bingung kita2." jawab dio.
"bingung kenapa?" bi mengambil minuman ringan yg telah disediakan oleh dio.
"pemain drum kita out. Dia musti direhab. Trus gabisa nemuin additional player" jelasnya.
"oooh.." bi hanya bisa ber-oh ria.
"lo bisa maen drum?" tembak dio.
"dikiiit.."
"wah? Yg bner? Bisa gue liat ga?"
bi hanya mengangkat bahunya lalu berjalan kearah drum.
"woy temen2 nih bi mau perform.." ujar dio.
Bi duduk dibelakang drum, lalu mengambil stik dan bersiap memukul2 drumnya.
Setelah mengambil napas, bi menggebuk2 drum dengan irama cepat namun teratur. Bertenaga sekali untuk ukuran cewe. Dio, oka, ucup dan beni pun berpandang2an.
"stop stop stop.." kata ucup.
"lo mau ya jadi pemain drum kita?" kata beni.
"iya teh, jadi pemain kita ja yah" timpal oka yg ternyata berlogat sunda kental.
"gue pikir2 dulu dah." kata bi cuek .

***

zora sampai dirumahnya, melongok meja makan apa ada yg bisa dimakan.
"biiii... Mamski mana?" tanyanya kepada bi minah.
"belom pulang non"
"oh yauda" zora berjalan lunglai menuju kamarnya. Mengecek hpnya siapa tau bi meng-sms, tapi ternyata tidak. Lalu dia berganti baju mengenakan celana pendek warna pink dan baju biru muda.
Merebahkan tubuhnya dan terlelap.
Zora memang hanya tinggal bertiga dengan mami dan pembantunya. Maminya bekerja siang malam membanting tulang demi menghidupi anak semata wayangnya itu..
Papi nya zora? Hmm.. Papi dan maminya zora sudah bercerai waktu zora masih berumur 2tahun. Sampai sekarang zora tidak pernah bertemu dengan papinya lagi.
Tak lama, zora sudah terlelap dengan semua kepenatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar