Glitter Words

Kamis, 10 Maret 2011

psychotique (8)

Akhirnya bel (yg mirip kentut) berbunyi.
"bianca, kamu ditunggu kepala sekolah diruangannya." kata bu dina, guru fisika.
Zora menoleh kebelakang. "gue ikut ya?" bisik zora.
Bi membereskan mejanya, lalu menggantungkan tasnya di bahunya. "gausah monyet" katanya sambil mengacak2 rambut zora lalu melenggang pergi.

Tok tok tok.. Suara pintu diketuk.
"ya masuk." suara berat dari dalam ruangan menyambut bi.
"siang pak, saya bianca."
"oh iya iya, masuk sini" kata pak syamsudin komarudin, kepala sekolah SMA Mustika.
Bi duduk dengan tenang.
"bianca frederica.. Kamu tau kenapa dipanggil kesini?" tanya pak syamsudin komarudin (yah, menyebut namanya harus lengkap. Karena memang begitu ketentuannya dia sangat tidak suka dipanggil syamsudin saja atau komarudin saja.. Atau malah syam, yah biar sedikit keren. Tapi tetap dia menolaknya)
"gatau pak" jawabnya.
"kamu ini!" dia menggebrak meja "kenapa kamu itu menyiram ratih choirunisa (nama lengkap rara) dengan baso panas?"
"maaf pak.. Dia yang menghina saya dengan kata lesbian duluan.." jawab bi santai walaupun agak sedikit kaget karena gebrakan meja tadi.
"jadi dia menghina kamu lesbian?" tanya pak syamsudin komarudin.
"iya pak, kalo ga percaya tanya aja sama anak2. Dia teriak2 menghina saya sama teman saya pak. Yah saya sih mengharap keadilan saja."
"tapi tidak seharusnya kamu membalasnya demikian.." pak syamsudin komarudin menyuruh pesuruh sekolah untuk memanggil rara keruangan nya.
"namanya manusia pak." timpal bi.
Kemudian datanglah rara dan duduk disamping bi.
"keluarin aja pak.. Orang brutal kaya gini ga pantes sekolah disini." sulut rara.
"diam kamu!" hardik pak kepala sekolah. Memang pak syamsudin komarudin ini terkenal galaknya naudubillah, tapi dia juga bijaksana.
"bianca frederica, kamu tak seharusnya seperti ini.. Kamu bisa menyikapi semuanya dengan tenang.. Kamu saya skorsing 1minggu." hukumnya.
"tapi pak.. Saya baru aja masuk pak.. Masa uda di skors lagi.." sanggah bi.
"dan kamu ratih choirunisa, kamu juga bapak skors 1minggu karena telah memancing keributan." ujar nya tak peduli sanggahan bi.
"loh kok saya juga? Gak adil pak!" rara marah.
"sekarang kalian keluar, dan akan saya kirim segera suratnya.. Cepat.."
rara menghentakan kakinya, kesal. Sedangkan bi berjalan gontai.
Zora melihat bi dari parkiran sedang berjalan di lorong sekolah. Lalu berlari nyamperin bi.
"gimana gimana?" tanya zora sambil nomplok bi.
"hh.. Gue di skors nyet"
"ha? Masa?" zora kaget campur sedih.
"jangan cemberut ah, tapi gue puas. Si rara juga di skors" ujar bi menghibur.
"pasti ni anak nyari gara2 lagi nih" kata zora.
"alaaaah.. Yaudahlah.. Sabar aja. Kalo ga kapok juga ntar gue bunh buat monyet kesayangan gue ini" kata bi merangkul zora lalu berjalan keparkiran.
*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar